WINDOWS 98
K4HVD-Q9TJ9-6CRX9-C9G68-RQ2D3
WINDOWS 98 SE
HQ6K2-QPC42-3HWDM-BF4KJ-W4XWJ
WINDOWS MELLINNIUM
B6BYC-6T7C3-4PXRW-2XKWB-GYV33
WINDOWS XP PROFESIONAL
FCKGW-RHQQ2-YXRKT-8TG6W-2B7Q8
WINDOWS XP HE
GYG6B-HK868-CYF3H-YHQPX-TGCW6
WINDOWS XP SP 1
XP8BF-F8HPF-PY6BX-K24PJ-TWT6M
WINDOWS XP SP2
QMDGV-QRC2B-XF6JB-GRGHK-W9DRC
MYHVT-WQ49M-QRPVF-V86FC-P3R8Y
WINDOWS XP SERVICE PACK2
YQ7XW-QPT6C-233QF-RRXC7-VF7TY
WINDOWS XP SP3
CJP24-P8GKP-HDRHM-CBT6C-YM7FG
WINDOWS XP SERVICE PACK3 INTERGRATED
WCBG6-48773-B4BYX-73KJP-KM3K3
WINDOWS VISTA HOME BASIC
48948-88MMY-7Q846-MW3MW-FPGX8
TDKJQ-Y9TJY-VHB42-HQYD6-W3HJG
OFFICE 2000
GC6J3-GTQ62-FP876-94FBR-D3DX8
OFFICE 2003
GWH28-DGCMP-P6RC4-6J4MT-3HFDY
OFFICE 2007
KGFVY-7733B-8WCK9-KTG64-BC7D8
OFFICE XP
FM9FY-TMF7Q-KCKCT-V9T29-TBBBG
NORTON PARTITION MAGIC 8.05
PM800EN1-11111111
NERO BURN VER 7.7.5.1
1C80-0000-19E5-MA2X-4007-0589-4603
KEY NUMBER
NAMO WEBEDITOR V5.01 ESD
S/N : 150722 - 000011
CODE : 33F5A - 2ZF98 - 9WA84 - S08KD - 478XM6
CORELDRAW 11
DR11CRD-0012082-DGW
SERIAL KEY
Antena Wave Guide (antena kaleng)
Antena Wave Guide sebenarnya bukanlah antena, karena dia tidak melakukan penguatan melainkan hanya mengarahkan pancaran signal radio agar lebih fokus. Efek dari refleksi material dan fokus ini memang akhirnya menghasilkan semacam penguatan, namun itu bukanlah isu utama desain dari antena ini.
Desain antena yang sesungguhnya benar-benar memperhitungkan pencapaian semaksimal mungkin efek refleksi dan fokus demi menghasilkan penguatan pancaran sebagai isu utamanya. Antena Wave guide modifikasi, (misalnya dengan Cone atau Reflector) adalah sebuah eksperimentasi untuk mencapai desain antena yang sesungguhnya.
Baca beberapa teori di web berikut (dengan beberapa variasi):
- Contoh: http://www.turnpoint.net/wireless/cantennahowto.html
- Dimensi kaleng: http://www.saunalahti.fi/elepal/antenna2calc.php
- Panduan & modifikasi Cone: http://www.saunalahti.fi/elepal/antenna2.html
- Tinggi Wave Guide: http://www.csgnetwork.com/antennawncalc.html
- Detail Teori dan contoh: http://flakey.info/antenna/waveguide
- Teori dan praktek: http://www.lincomatic.com/wireless/index.html
- Teori perbandingan: http://www.swisswireless.org/wlan_calc_en.html
- Referensi: http://www.king.igs.net/~karc/projects/antenna.htm
- Informasi lain: http://www.google.com atau http://www.dogpile.com keyword: 2.4 ghz homebrew antenna
- Membeli kaleng dengan profil dimensi yang sesuai (dalam contoh, kaleng bekas Quaker Outmeal, kaleng susu ukuran 400 gr, Twister Stick Snack, kaleng buah produk china)
Gbr 1. Contoh Kaleng Outmeal dan perbandingannya dengan Rexona Rollon
- Perhitungan/rumus Jumper Cable (kelipatan):
(3×10^8 {rambatan sinyal di udara}/frekuensi {khz}) x 0.92 {koefisien kabel} = mm
- Membersihkan kaleng dan meratakan mulut kaleng (bekas tutup)
Gbr 2. Kaleng yang sudah dibersihkan
- Mengukur profil (diameter & panjang/tinggi) kaleng, masukkan ke kalkulator web untuk menentukan titik wave guide dan penguatannya
- Mengukur jarak titik wave guide dari dasar antena (gunakan kalkulator web)
- Menyiapkan N Female Panel Mount connector dan membuat Wave Guide sesuai hasil kalkulasi dimensi kaleng dan frekuensi
- Ukur dan bor titik wave guide dan lubang baut dudukan N Female Panel Mount connector
Gbr 3. Mengukur Profile dan Wave Guide
- Mengupas inner tembaga kabel CNT/LMR-200 (50 Ohm) untuk Wave Guide
- Solder tembaga inner Wave Guide ke N Female Panel Mount connector
- Pasang Wave Guide yang sudah tersolder di N Female Panel Mount connector ke lubang titik Wave Guide di kaleng
- Baut N Female Panel Mount connector ke kaleng dan tutup dengan rubber silicon sebagai pelindung dari kebocoran air
Gbr 4. Memasang Wave Guide ke N Female Panel Mount Connector
- Bor dasar kaleng untuk memasang klem mounting ke tower atau dudukan antena. Solusi lain menggunakan besi plat untuk stang kaleng (lihat foto)
- Memotong kabel RG-8 9913/CNT/LMR-400 (50 Ohm) untuk jumper dengan panjang kelipatan 11,5 cm (lihat rumus perhitungan cable balancing)
- Pasangkan N Male atau N Female connector (sesuai kebutuhan) ke jumper
- Lindungi sambungan connector dengan rubber silicon dan selang bakar
Gbr 5. Antenna yg sudah jadi dan terpasang di pipa
- Test antena dengan teknik War Driving dengan software Site Survey seperti Netstumbler: http://www.netstumbler.com/downloads
- Sebelum melakukan instalasi gunakan perhitungan berikut untuk menentukan kondisi Link Budget Calculator: http://www.satsig.net/link-budget.htm
- Software untuk kalkulasi site survey: http://www.cplus.org/rmw/english1.html
- Bandingkan gain antena Wave Guide dengan antena eksisting link yang ada
- Pasang antena di tower/pipa dan lakukan pointing sampai maksimal dan siap digunakan. Perhatikan aspek cuaca untuk keselamatan antena dan radio.
Gbr 6. Signal Antenna hasil dari Netstumbler
Antena lain
- Omnidirectional: http://wireless.gumph.org/articles/homemadeomni.html
- Modifikasi: http://www.lincomatic.com/wireless/homebrewant.html
- Colinear Antenna: http://www.lincomatic.com/wireless/collinear.html
- Tin Can Yagi: http://www.netscum.com/~clapp/wireless.html
- Tin Can Yagi (Overview): http://www.oreillynet.com/cs/weblog/view/wlg/448
- 15 dbi Yagi Antenna: http://www.andrewhakman.dhs.org/yagi
- Lightning Protector: http://www.geocities.com/n2uhc/lightningarrestors.html
- WiFi SWR Meter: http://home.wanadoo.nl/erwin.gijzen/wifiswr
- Modifikasi Long Range: http://pmc.gs/riset/wl
- Wireless Project: http://nocat.net
- Modification Project: http://wireless.ictp.trieste.it
Source : http://www.pataka.net/2005/03/30/step-by-step-pembuatan-antena-kaleng-wave-guide/#more-38
Penulis: M. Salahuddien (pataka@kesini.or.id)
Workshop: Andi Fauzi Firdaus (andi@kesini.or.id)
Dokumentasi: Erwan Noor (ione_bjm@yahoo.com)
kehidupan yang berbeda
cewek-cewek bilang: nobody’s perfect
kalo cowok jelek berbuat jahat
cewek-cewek bilang: pantes…tampangnya
kriminal
kalo cowok ganteng nolongin cewek yang
diganggu
preman
cewek-cewek bilang: wuih jantan…kayak di
filem-
filem
kalo cowok jelek nolongin cewek yang
diganggu
preman
cewek-cewek bilang: pasti premannya temennya
dia…
Kalo cowok ganteng pendiam
cewek-cewek bilang: woow, cool banget…
kalo cowok jelek pendiam
cewek-cewek bilang: ih kuper…
kalo cowok ganteng jomblo
cewek-cewek bilang: pasti dia perfeksionis
kalo cowok jelek jomblo
cewek-cewek bilang: sudah jelas…kagak laku…
kalo cowok ganteng dapet cewek cantik
cewek-cewek bilang: klop…serasi banget…
kalo cowok jelek dapet cewek cantik
cewek-cewek bilang: pasti main dukun…
kalo cowok ganteng diputusin cewek
cewek-cewek bilang: jangan sedih, khan masih
ada aku…
kalo cowok jelek diputusin cewek
cewek-cewek bilang:…(terdiam, tapi
telunjuknya
meliuk-liuk dari
atas ke bawah, liat dulu dong bentuknya)…
kalo cowok ganteng ngaku indo
cewek-cewek bilang: emang mirip-mirip
bule sih…
kalo cowok jelek ngaku indo
cewek-cewek bilang: pasti ibunya Jawa
bapaknya
robot…
kalo cowok ganteng penyayang binatang
cewek-cewek bilang: perasaannya halus…penuh
cinta kasih
kalo cowok jelek penyayang binatang
cewek-cewek bilang: sesama keluarga emang
harus menyayangi…
kalo cowok ganteng bawa BMW
cewek-cewek bilang: matching…keren luar
dalem
kalo cowok jelek bawa BMW
cewek-cewek bilang: mas majikannya mana?…
kalo cowok ganteng males difoto
cewek-cewek bilang: pasti takut fotonya
kesebar-
sebar
kalo cowok jelek males difoto
cewek-cewek bilang: nggak tega ngeliat hasil
cetakannya ya?…
kalo cowok ganteng naek motor gede
cewek-cewek bilang: wah kayak lorenzo
lamos …bikin lemas…
kalo cowok jelek naek motor gede
cewek-cewek bilang: awas!! mandragade lewat…
kalo cowok ganteng nuangin air ke gelas
cewek
cewek-cewek bilang: ini baru cowok gentlemen
kalo cowok jelek nuangin air ke gelas cewek
cewek-cewek bilang: naluri pembantu, emang
gitu…
kalo cowok ganteng bersedih hati
cewek-cewek bilang: let me be your
shoulder to
cry on
kalo cowok jelek bersedih hati
cewek-cewek bilang: cengeng amat!!…laki-laki
bukan sih?
Kalo cowok ganteng baca e-mail ini
langsung ngaca sambil senyum-senyum
kecil, lalu
berkata “life is beautifull”
kalo cowok jelek baca e-mail ini,
Frustasi, ngambil
tali jemuran, trus triak sekeras-kerasnya
“HIDUP INI KEJAAAAMMM….!!!”
——————————
hihihi just kidding~!!!
Tuhan melihat hati bukan memandang rupa ..
KERINDUAN (oleh Nap Bitim)
SAYANG...
SAAT MALAM TIBA AKU TERINGAT DIRIMU
KUTERINGAT SAAT-SAAT KITA MASIH BERSAMA
SAYANG...
SAAT INI KAU TAK BERSAMAKU LAGI
KARENA TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB YANG
BERBEDA
DEMI MASA DEPAN KITA BERDUA...
KITA RELA UNTUK BERPISAH
NAMUN SUATU SAAT AKAN BERTEMU LAGI
UNTUK MEWUJUDKAN SEGALA IMPIAN KITA
SAYANG...
AKU DI SINI SELALU MERINDUKAN DIRIMU
SETIAP SAAT SETIAP WAKTU KUINGAT DIRIMU
SETIAP SAAT SETIAP WAKTU KUINGIN
BERJUMPA
JARAK DAN WAKTULAH YANG MEMISAHKAN KITA
NAMUN...
SAYANG...
AKU TAHU BAHWA KITA TETAP BERSATU DI
DALAM "DOA"
BIARLAH KERINDUAN INI AKU PENDAM SAJA
AKU YAKIN SUATU SAAT KITA PASTI AKAN
BERTEMU KEMBALI
TUHAN... LINDUNGILAH DIA YANG SANGAT
AKU SAYANGI!!!
MAMA (oleh Nap Bitim)
Mama…
Sembilan bulan engkau mengandung aku
Kau lahirkan aku dengan penuh
penderitaan
Engkau merawat dan mendidik aku dengan
baik
Aku sering membuat kau marah
Namun...
Mama...
Kau tetap menyayangiku
Setelah besar aku pergi jauh darimu
Untuk menuntut ilmu demi masa depanku
Di saat aku telah selesai
menyelesaikan studi...
Terlihat senyuman kepuasan tersungging
di wajahmu
Namun...
Mama...
Belum sempat aku mendapatkan pekerjaan
Dan membalas semua yang telah kau
berikan padaku...
Mama...
Pada hari minggu dini hari tanggal 08
Oktober 2006 jam 1.00 WPB
Engkau telah dipanggil Tuhan untuk
pergi mendahului kami
Kepada Bapa di Sorga
Mama...
Aku hanya dapat menatap tubuhmu yang
terbujur kaku di depanku
Aku hanya dapat mengingat dan
membayangkan namaku kau panggil
Di saat – saat terakhir sebelum engkau
menghembuskan napas yang terakhir
Mama...
Aku hanya dapat mencucurkan air mata
saja
Aku tidak dapat berbuat apa – apa
Semuanya aku serahkan pada Tuhan
Mama...
Maafkanlah aku atas segala kesalahan
yang telah aku perbuat padamu
Dan belum sempat aku memohon maaf
sampai engkau menghembuskan napas yang
terakhir
Saat ini aku tidak tahu bagaimana cara
untuk menebus kesalahanku padamu...
Sekali lagi...
Mama...
Maafkanlah aku atas segala kesalahan
yang telah aku perbuat padamu
Semoga suatu saat Tuhan akan
mempertemukan kita di dalam Sorga.
Buat Mama Tersayang yang telah pergi
mendahului aku kepada Bapa di Sorga
Ku Ingin Kau Disini (oleh CR77)
Dalam keheningan malam
yang menusuk ulu hati
kusadari betapa berartinya
dirimu bagiku
Kasih....
kau selalu ada dalam
canda tawa dan air mata
selalu hadir dalam setiap taman hatiku
kasih....
kau selalu membuatku bahagia
dalam dalam indahnya kemilauan
untaian kata cinta
kau bagai lilin kecil
penerang dalam gelapku
kau bagai bintang timur
penerang bagi pelaut yang kehilangan
arah
kaulah lelaki yang selalu setia
tumbuh dalam taman hatiku
kuingin kau disini menemaniku
menjemput mahligai cinta kita
mengarungi bahterai hidup ini
dalam satu cinta dari dua insan
yang berbeda namun satu hati dan satu
tujuan
I MISS U........!!!
4 MY FRIEND ALL (oleh CR77)
Ingin kubangunkan kau sebuah gunung
Agar ketika hatimu berkecamuk
Kau dapat menyepi kesana mencari tentram
Ingin kutangkap dan kukotakkan sepuluh
kupu
Agar kala sedih tiba
Kau dapat membuka kotak itu untuk
memberimu riang.
Ingin kugapai dan kuberi kau seratus
pelangi,
Agar di tengah badai mengamuk
Aku dapat bersamamu mengusir sedih
Ingin kupetik dan kuberi kau seribu
mawar
Agar kala kemarau dating menyengat
Aku dapat bersamamu menebar senyum
Hatiku ruah dengan semangat membumbung
Untuk menyentuh hatimu
Dan membuatnya girang
Dengan sejuta angan-angan
Aku berikan diriku
Agar kau dapat mengejar mimpi riang
Aku sadar sahabat, diriku terbatas,
Aku sedang belajar
Menggapai pelangi,
Menanam mawar,
Mengejar kupu
Membangun gunung
Tapi, sementara aku belajar
melakukan semua itu,
Mari kau pegang tanganku erat
Sandarkanlah dirimu di bahuku
Karena aku sahabatmu.
The power of hope 5
| |
5. Lakukan yang terbaik dan serahkan segalanya kepada Tuhan. Dalam hidup ini, ada bagian yang harus kita (manusia) lakukan dan ada bagian yang tidak bisa kita lakukan karena hanya Tuhan yang sanggup melakukannya. Manusia diberikan akal budi, kepandaian, kemampuan untuk belajar dari pengalaman masa silam dan sebagainya agar digunakan semaksimal mungkin demi kemuliaan nama Tuhan. Sayangnya seringkali kita memilih untuk diam dan tidak melakukan apa-apa sehingga tidak ada perubahan sama sekali. Lakukan saja bagian kita dengan sebaik-baiknya lalu berserah kepada-Nya. Tampaknya syair lagu Ku Tak Akan Menyerah yang dinyanyikan Jeffry S. Tjandra akan membuat kita lebih sadar mengenai hal ini, "Dalam segala perkara, Tuhan punya rencana yang lebih besar dari semua yang terpikirkan. Apa pun yang Kau perbuat tak ada maksud jahat. Sebab itu kulakukan semua dengan-Mu, Tuhan... Ku tak akan menyerah pada apa pun juga sebelum kucoba semua yang kubisa tetapi kuberserah kepada kehendak-Mu. Hatiku percaya Tuhan punya rencana." Seorang sahabat pernah berkata, "Tuhan dapat menjawab doa kita dengan tiga cara. Dia bilang ya dan memberikan apa yang kita minta. Dia bilang tidak dan Dia memberikan kita sesuatu yang lain yang terbaik menurut-Nya. Atau, Dia bilang tunggu dan Dia akan memberikannya pada waktu-Nya." Tuhan berdaulat atas segalanya! Dia pencipta segalanya. Kita boleh berjuang, berdoa, memohon dan meminta tapi kita tidak bisa memaksa Tuhan. Dia Raja Semesta Alam! Seiring dengan bertambahnya usia, saya selalu belajar untuk semakin percaya kalau kehendak Tuhan adalah yang terbaik. Sang sahabat sejati dalam hidup saya berkata, "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi DIA yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." Sahabat lainnya menasihati saya, "Ketika kita angkat tangan, Tuhan akan turun tangan!" Ya, angkat tangan berarti kita menyerah kepada kehendak Tuhan dan mulai mempercayakan segala sesuatu untuk berjalan sesuai kehendak Tuhan. Persis sebuah cerita tentang seorang Bapa dan putrinya yang masih kecil yang akan berjalan melintasi sebuah jembatan kayu yang tampaknya sudah agak rapuh. Di bawah jembatan itu, terlihat jelas aliran sungai begitu deras. Sang Bapa sebenarnya agak ketakutan karena trauma dengan kejadian masa kecilnya yakni pernah terseret arus ombak saat berenang di laut. Sang Bapa kemudian memandangi anaknya sambil berkata, "Nak, pegang tangan Bapa." Sang anak hanya menggeleng lalu kemudian berkata, "Tidak mau! Tidak mau, Bapa!" Penuh rasa penasaran, sang Bapa bertanya, "Mengapa, Nak?" Dengan mata berkaca-kaca, sang anak menjawab, "Bapa, jika saya memegang tangan Bapa dan terjadi apa-apa, saya pasti akan melepaskan tangan Bapa karena saya masih kecil dan tangan saya tidaklah sekuat tangan Bapa. Sebaliknya, jika Bapa yang memegang tangan saya, saya percaya, apa pun yang terjadi, Bapa tidak akan pernah melepaskan tangan Bapa dari saya." Wow! Kita adalah anak kecil dalam cerita itu dan Dialah Bapa yang selalu setia mengasihi kita. Dia menerima diri kita apa adanya. St. Paul menyatakan, "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Tuhan setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." Tuhan pasti memberikan jalan keluar, entah dengan cara melepaskan kita langsung dari masalah atau berjalan bersama kita untuk secara bersama-sama menghadapi masalah itu sehingga kita pasti mampu mengatasinya. Saya teringat sahabat saya yang diberikan karunia suara yang merdu, Dewi Guna. Suatu ketika ia melantunkan lagu Mukjizat Itu Nyata. "Tak terbatas kuasa-Mu Tuhan. Semua dapat Kau lakukan. Apa yang kelihatan mustahil bagiku, itu sangat mungkin bagi-Mu. Di saat ku tak berdaya, kuasa-Mu yang sempurna. Ketika kupercaya, mukjizat itu nyata. Bukan karena kekuatanku namun roh-Mu, ya Tuhan. Ketika kuberdoa, mukjizat itu nyata..." Mentor saya, John C. Maxwell berujar, ada satu kesamaan dalam setiap mukjizat yang terjadi yaitu adanya masalah. Di mana ada masalah, di situ bisa terjadi mukjizat. Di mana ada orang berkekurangan, orang sakit, orang sedih, orang tertekan jiwanya, di situ bisa terjadi mukjizat. Small problem, small miracle! Big problem, big miracle! Dengan penuh keyakinan, ia berani menyatakan, "Indonesia adalah negara besar dengan banyak masalah. Saya percaya jika kita mau selalu melakukan yang terbaik sesuai dengan kapasitas kita masing-masing, lalu menyerahkan segalanya itu kepada DIA, saya percaya suatu hari nanti akan ada mukjizat besar di negeri ini. Very big problem, very big miracle!" Saya sepenuhnya mengamini ucapan dari John yang di tahun 2007 terpilih sebagai guru kepemimpinan paling berpengaruh di dunia (the world's most influential leadership guru) berdasarkan survey internasional lembaga Leadership Gurus International (LeadershipGurus.net) Ijinkanlah saya mengakhiri pertemuan kita kali ini dengan sebuah janji Tuhan, "Masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang." Persoalannya apakah kita sungguh percaya dan mau mempercayakan seluruh hidup kita kepada-Nya? Ingatlah senantiasa bahwa Yang Maha Besar selalu bisa mengatasi masalah sebesar apa pun. Amin. *** |
The power of hope 4
| |
4. Tekun berdoa dan membaca Kitab Suci. Suatu ketika saya didatangi seorang pemuda yang berniat menceraikan istrinya. Dia terus-menerus mengomel dan menceritakan kejelekan istrinya. Seorang teman, sambil bercanda pernah berkata, "Ketika pacaran jigong pun bisa terasa seperti coklat namun ketika rumah tangga gonjang-ganjing coklat pun bisa terasa seperti jigong. Ketika masih pacaran, jika sang pacar kakinya terantuk batu, yang satu langsung menolong, mengelus-elus kaki yang sakit bahkan menendang batu itu sembari berkata, batu sialan! Sakit ya sayang? Setelah menikah sekian tahun, ketika hal yang sama terjadi, yang ada hanyalah kalimat, mata loe taruh di mana?" Tidak hanya itu, ia pun mengungkapkan bagaimana ia merasa harga dirinya diinjak-injak oleh sang mertua yang nota bene kaya raya. "Mertua saya mengukur segalanya dengan uang!" katanya dengan nada tinggi. Namun, yang paling menarik adalah pada saat ia mengatakan, "Dan, Tuhan pun sudah meninggalkan saya!" Sungguh ketika ia mengucapkan kalimat itu, saya langsung tersenyum. Setelah memberikan cukup kesempatan baginya untuk menumpahkan uneg-unegnya, saya kemudian berkata, "Pa...Tuhan tidak meninggalkan Anda. Buktinya Anda masih dikasih kehidupan, bisa bernapas gratis dan masih ada begitu banyak orang yang mengasihi Anda, terutama adik kandung Anda yang memperkenalkan saya dengan Anda." Dia terdiam lama. "Jika Anda menerima pesan singkat (SMS) dari teman Anda, apakah Anda langsung meghapusnya sebelum Anda membacanya? Tentu tidak kan? Jika isinya sesuatu yang menghibur atau menguatkan hati Anda atau yang menunjukkan betapa ia peduli kepada Anda, biasanya Anda akan menyimpannya dalam waktu yang cukup lama, bukan? Nah, Kitab Suci itu seperti kumpulan surat kasih Sang Pencipta kepada makhluk ciptaan-Nya. Kalau boleh tahu, setiap hari, berapa menit yang Anda luangkan untuk membaca Kitab Suci dan berbicara dengan-Nya dalam doa?" Lagi-lagi ia tertunduk diam sembari berkata, "Sudah tidak pernah!" Singkat cerita sejak sore itu ia berubah secara radikal. Ia mulai rajin membaca Kitab Suci, rajin ke Rumah Ibadah dan saya sering bertemu dengan ia bersama istri dan anaknya. Sungguh, hati saya sangat bersukacita. Dari adiknya, saya mendapat kabar bahwa semakin hari ia semakin dekat dengan istri dan anaknya. Ada pengampunan, ada pemulihan. "Dulu mana mau dia menemani anak belajar, sekarang dia jadi rajin menemani anaknya belajar." Tuhan sungguh menyentuh dan mengubah hatinya. Saya berdoa agar suatu hari nanti keluarga ini dapat menjadi berkat dan teladan bagi keluarga lainnya, terutama bagi keluarga yang sedang mengalami goncangan atau akan bercerai. King David pernah berkata, "Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Tuhan! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Tuhanku! Hanya dekat Tuhan saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Tuhan." (Bersambung...) |
The power of hope 3
| |
3. Tarik hikmah dari setiap peristiwa yang kita alami. John C. Maxwell dalam sebuah seminar di Jakarta pernah bertanya, "Apakah pengalaman adalah guru yang terbaik?" Umumnya peserta menjawab ya. "Tidak! Pengalaman belum tentu menjadi guru yang terbaik kecuali kita mengevaluasinya. Jadi, hanya pengalaman yang dievaluasi itulah guru yang terbaik!" Saya sangat setuju dengan pernyataan mentor saya itu. Kita harus mengevaluasi pengalaman kita dengan teliti. Tanyakan pada diri kita, apa masalah sesungguhnya? Jika saya harus mengulanginya, bagaimana sebaiknya saya melakukannya? Jika saya bisa lulus ujian ini, apa saja manfaat yang bisa saya dapatkan? Bila perlu, dan saya hampir selalu menyarankan agar kita meminta bantuan orang yang kompeten. Misalnya mereka yang lebih tahu atau lebih berpengalaman. Artinya, mereka dulu pernah mengalami situasi yang sekarang tengah kita hadapi dan mereka terbukti mampu menyelesaikannya dengan baik. Belajarlah dari mereka, apa saja yang mereka lakukan saat situasi buruk menimpa mereka? Apa saja kendala yang mereka hadapi saat mereka berusaha mencari jalan keluar? Bagaimana mereka bisa bertahan bahkan dapat melangkah maju di masa sulit? Bagaimana mereka bisa menghadapi omongan-omongan negatif orang lain yang meminta mereka memilih jalan yang berbeda? Evaluasi-evaluasi ini haruslah kita lakukan dengan sungguh-sungguh sebagai bekal perjalanan hidup kita selanjutnya. Jalan masih panjang! Jangan sampai kita bertanya kepada orang yang salah sehingga pada akhirnya seperti orang buta menuntun orang buta. Benar sekali nasihat King Solomon, "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang." Sudah beberapa kali saya melihat, maaf, pasangan yang kemudian bercerai gara-gara meminta nasihat dari orang yang keliru. Saya langsung teringat kisah seorang istri yang tidak tahan akibat ulah suaminya yang hobi selingkuh. Mereka seringkali bertengkar, bahkan di depan anak-anak mereka (sesuatu yang sebenarnya akan sangat mempengaruhi kestabilan emosi anak di kemudian hari). Puncak kemarahan sang istri terjadi manakala ia tahu suaminya telah punya anak lagi dari selingkuhannya itu. Semula sang istri terus-menerus mencoba untuk sabar namun sayang ia kemudian salah bergaul. Ia menjadi sahabat dekat dari beberapa ibu-ibu yang baru saja bercerai. Tentu Anda bisa menebak apa saran dari mereka kepadanya. St. Paul pernah berkata, "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." Dan, hanya butuh waktu sesaat untuk ia kemudian memutuskan bercerai. Saya sungguh menangis di hari keputusan itu ia buat! Sebagai anak korban perceraian, seringkali saya berpikir, pernahkah orang tua memikirkan betapa terguncangnya jiwa anak-anak korban perceraian? Barangkali itulah juga salah satu dari sekian banyak alasan mengapa dalam Kitab Suci dikatakan Tuhan membenci perceraian. Jika saja pemikiran seperti ini ada, tentu sedari awal pernikahan, komitmen akan senantiasa dijaga. Saya sudah banyak menangani kasus anak-anak yang akhirnya menjadi nakal hingga terjerumus hal-hal tidak baik karena tidak mendapatkan cukup kasih sayang dari kedua orang tuanya. Saya membutuhkan waktu belasan tahun untuk dapat memulihkan hubungan saya dengan kedua orang tua saya. Hati saya amat terharu manakala mendengar ayah kandung saya berkata kepada anak saya, "Opa ini opa yang hina dina. Opa gagal jadi ayah yang baik bagi papamu..." Ketika pemulihan terjadi, dalam keadaan bercucuran air mata, ayah saya berkata, "Tadi di pesawat, ayah melihat tulisan happy landing. Ayah tidak hanya ingin happy landing tapi ayah ingin happy ending." Sungguh sebuah pernyataan yang maknanya sangat dalam karena diucapkan di usia senja. Ketika pemulihan itu terjadi, saya juga mulai belajar untuk bisa mengasihi ketiga adik tiri saya. Ini semua kasih karunia Tuhan. Saya tidak akan pernah mampu melakukannya seorang diri. Terpujilah nama-Mu selalu, ya Sang Pemulih Sejati. Mohon maaf, saya tidak bermaksud mendiskreditkan pasangan yang memilih bercerai. Toh, hidup adalah pilihan. Manusia diberikan kebebasan memilih dan pada akhirnya harus mempertanggungjawabkan semuanya itu kepada Tuhan, secara pribadi. Kita memang tidak akan pernah bisa kembali ke masa lalu, bahkan satu detik yang baru saja berlalu. Yang terpenting adalah bagaimana kita melangkah ke depannya. Jika sesuatu yang kita tahu buruk akibatnya di masa mendatang, alangkah baiknya kita mendengarkan hati nurani kita dan bukan mengambil tindakan berdasarkan emosi kita yang pada akhirnya akan kita sesali di kemudian hari. Pepatah bijak berkata, lebih baik mencegah daripada mengobati. (Bersambung...) |
The power of hope 2
| |
Saya pernah membaca sebuah penelitian yang mengatakan seseorang dapat bertahan hidup selama empat puluh hari tanpa makan, empat hari tanpa minum, empat menit tanpa udara namun hanya empat detik tanpa harapan. Begitu orang kehilangan harapan, ia cenderung berpikir segalanya telah berakhir sehingga ia pun memutuskan untuk bunuh diri. Angka empat detik barangkali diambil dari lamanya waktu yang dibutuhkan untuk meloncat dari sebuah gedung tinggi hingga sampai ke tanah. Berikut ini ada beberapa tips yang ingin saya bagikan agar di masa sulit kita mampu senantiasa menggenggam kuat harapan dalam hati kita. 1. Sadarilah bahwa kita tidak mungkin selalu berada dalam keadaan yang sama setiap hari. Tidak ada satu pun manusia yang pernah hidup di muka bumi ini yang selalu berada dalam keadaan yang sama (entah sedih atau bahagia, sakit atau sehat, tertawa atau menangis) setiap hari atau 365 hari dalam satu tahun. Kadang kita di atas, kadang kita di bawah. Persis seperti ban mobil yang selalu berputar. Pada saat di atas hendaklah kita tidak sombong atau tinggi hati. Pada saat di bawah hendaklah kita sadar bahwa ini hanya sementara. Memang bisa saja seseorang menderita penyakit tertentu selama bertahun-tahun namun ada aspek lain yang membuatnya merasakan hal yang berbeda dari hari ke hari. Ya, seperti saya saat ini. Sudah beberapa bulan ada kista di hidung kanan saya. Saya memang sakit namun saya tidak menderita. Ironisnya, banyak orang yang sebetulnya tidak sakit namun menderita. Konon, seorang pimpinan rumah sakit jiwa pernah berkata bahwa ia dapat saja memulangkan separuh dari seluruh pasien di rumah sakit tersebut jika saja pasien-pasien tersebut dapat diyakinkan bahwa pengampunan itu ada. Katanya, sebagian dari pasien rumah sakit jiwa menjadi sakit karena pengalaman masa lalu yang begitu pahit sehingga ia seringkali sulit atau tidak mampu mengampuni orang yang telah menyakitinya. Ia juga sulit untuk bisa mengampuni dirinya sendiri. Terkadang saya berpikir, Tuhan saja mau dan bisa mengampuni kita, mengapa kita sering sulit untuk menumbuhkan kemauan mengampuni orang lain dan yang terpenting mengampuni diri kita sendiri? Memang ini butuh proses. Kita memang sering tidak mampu untuk mengampuni namun satu hal yang saya tahu, Tuhan tidak pernah mempertanyakan kemampuan kita. Yang ia perlukan adalah kemauan kita. Ketika kita mau, Tuhan akan memampukan kita. Lagi-lagi saya tegaskan, ini perlu proses. Tidak semudah mengedipkan mata. Pernahkah Anda melihat uang yang hanya satu sisi dan berlaku sebagai alat pembayaran yang sah? Tentu tidak! Kehidupan pun begitu. Kadang kita sehat, kadang kita sakit. Kadang kita tertawa, kadang kita menangis. Jadi ini pun akan berlalu! Semua yang ada di dunia ini sifatnya tidak kekal alias hanya sementara saja. King Solomon pernah berkata, "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam; ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun; ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari; ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk; ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang; ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara; ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai. Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Tuhan dari awal sampai akhir." 2. Bersyukurlah senantiasa. Biasanya kita hanya bersyukur jika apa yang kita kehendaki terjadi atau impian kita terwujud. Namun bagaimana halnya jika semua berjalan tidak sesuai dengan harapan kita? Di tengah ujian-ujian yang sedang kami hadapi saat ini, kami tetap bisa mensyukuri banyak hal yang kami alami. Misalnya kami masih hidup padahal hari ini pasti ada orang yang baru saja menghembuskan napas terakhirnya atau sedang dikuburkan. Kami bisa makan minum dengan cukup. Kami bisa menyekolahkan belasan anak tidak mampu. Kami memiliki rumah yang meski sederhana (tipe 45) namun sungguh memberikan ketentraman hati. Saya kemudian teringat penderitaan saudara-saudara kita yang harus mengungsi karena bencana, entah gunung yang akan meletus atau mereka yang rumahnya tenggelam ditelan lumpur Lapindo di Sidoarjo sana. Kasihan! Semoga tangan kasih Tuhan senantiasa memelihara mereka dan menyentuh hati pihak-pihak yang seharusnya bertanggung jawab untuk secara lebih serius lagi mencarikan solusinya. Saya pribadi meski masih mengalami sesak napas tetap bersyukur karena masih bisa menghirup udara gratis dan tidak perlu memakai alat bantu pernapasan. Teringat saat Priscilla di kamar operasi dan Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, kami harus menyewa alat bantu pernapasan untuknya dengan harga lebih dari satu juta rupiah untuk satu hari dan kami juga harus membayar per liter oksigen yang dihirupnya. Dan ada satu hal lagi yang sungguh-sungguh membuat saya dan istri bersukacita dan bersyukur. Saat artikel ini ditulis, istri saya sedang hamil 13 minggu. Kami juga bersyukur karena Priscilla tumbuh menjadi anak yang sehat dan luar biasa cerdas. Saat ini, usia Priscilla 22 bulan dan berat badanya sekitar 8 kilogram. Dia terlihat mungil dan sangat cantik. Seorang sahabat yang sudah seperti saudara yang memiliki sebuah lembaga pendidikan untuk anak-anak mengatakan kalau Priscilla jenius. "Ia sangat cepat belajar sesuatu!" katanya. Tuhan sungguh baik. God is good all the time. All the time God is good. (bersambung...) |
The power of hope 1
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. Buku Kehidupan "Ah, yang benar? Jangan main-main? Trus, dioperasi atau bagaimana?" Pertanyaan beruntun bak kereta api itu meluncur dari seorang sahabat ketika saya mengatakan bahwa sedang sakit karena ada kista di hidung kanan saya. Tampak ia kaget dan mungkin sedikit panik. Maklum, hubungan kami sudah sangat dekat seperti saudara. Ya, saat ini atau persisnya saat saya sedang menulis artikel ini saya memang sedang tidak fit seratus persen. Sejak beberapa bulan lalu, dokter mendiagnosa ada kista di hidung kanan saya. Penyakit ini membuat saya beberapa bulan ini sering sekali sesak napas dan susah tidur. Jika udara dingin, entah di pagi hari atau di malam hari (karena rumah kami berada di atas bukit), saya berjuang ekstra keras untuk menghirup maupun menghembuskan napas. Hal inilah yang membuat saya sudah beberapa bulan ini tidak pernah piket ronda malam padahal kegiatan itu merupakan sebuah bentuk silahturahmi dengan tetangga. Biasanya di pos ronda yang tidak jauh dari rumah, kami bisa berbincang-bincang, curhat satu sama lain bahkan terkadang nge-liwet nasi ala kadarnya untuk dimakan bersama. Sungguh nikmat! Syukur puji Tuhan, berkat pengobatan intensif, penyakit itu sudah mulai berkurang secara perlahan-lahan namun belum sembuh total. Saya sempat dan masih akan menjalani berbagai terapi. Operasi? "Itu jalan terakhir saja sebab jika dioperasi dan diangkat, biasanya akan timbul lagi," kata Bogi Suseno, dokter spesialis THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan) yang merawat saya. Tanpa bermaksud untuk sombong dalam penderitaan, sejak beberapa tahun terakhir ini saya cenderung lebih bisa menerima apa pun yang terjadi. Saya lebih bisa pasrah kepada Tuhan, terlebih-lebih ketika keluarga kami, berkat kemurahan hati Tuhan, bisa lulus dalam ujian soal anak pertama kami (Priscilla) yang lahir prematur dan harus menjalani operasi jantung pada saat usianya baru 41 hari. Alhasil, setelah peristiwa tersebut, kami semakin bisa menyadari kalau semua adalah titipan dan milik Tuhan, termasuk hidup kami ini. Berkat peristiwa yang tampaknya tragis itu, kami belajar banyak hal, terutama agar tidak terikat pada materi atau harta dunia yang tidak akan pernah kami bawa ketika kami meninggal nanti. Saya tertawa sekaligus trenyuh ketika pelawak Pepeng yang sekarang sedang sakit dalam sebuah wawancara di televisi mengatakan, "Ketika Anda menderita, jangan suka berkata kepada Tuhan, why me? Why me? Why me? Ntar kalau Tuhan bilang, Why not, bagaimana?" Sungguh ini sebuah pernyataan iman. Jarang saya menemukan orang yang setabah dia. Selain kista di hidung kanan, keluarga kami juga sedang menghadapi ujian-ujian berat lainnya. Salah satunya adalah ayah kandung saya yang baru saja terkena stroke ringan untuk kedua kalinya. Lagi-lagi kami tahu, kalau Tuhan sungguh mengasihi kami, juga ayah saya yang sudah memasuki usia 59 tahun. Berkat pengobatan intensif, ia kini sudah bisa berjalan kembali. Ketika diuji, kami tidak marah. Memang agak sedikit sedih namun tetap bersukacita sebab kami selalu percaya - berdasarkan pengalaman-pengalaman kami di masa lalu - kalau Tuhan memang selalu ikut bekerja dalam segala sesuatu (dalam hal yang baik maupun hal yang buruk) untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. Kami selalu yakin bahwa apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Tuhan untuk mereka yang mengasihi Dia. Baru-baru ini seorang sahabat mengirimkan saya sebuah puisi indah yang sungguh membuat saya meneteskan air mata ketika membacanya. Perkenankanlah saya meneruskan puisinya kepada Anda. Jika engkau merasa lelah, tak berdaya dan sepertinya semua usahamu sia-sia... |
Sobat sejati ku
Saat kita menjalani kehidupan ini, selalu ada orang-orang di sekitar kita yang menguatkan kita saat kita terjatuh, yang menghapus air mata kita saat kita bersedih, yang menceritakan kekonyolannya saat kita butuh tawa, yang memberikan tangannya saat kita butuh bantuan. Dan begitulah aku menjalani hidup ini, bersama seorang temanku yang membukakan mataku bahwa tak ada yang mustahil jika kulakukan denganNya. DIA satu-satunya sahabatku yang berani menjanjikan hal itu. Janji yang begitu berat, tapi selalu ditepatiNya. Dan sampai saat ini, jujur, dari hatiku yang paling dalam DIA tidak pernah gagal dan selalu menakjubkan, bahkan selalu melebihi dari apa yang kuharapkan. Luar biasa!
Selama bersahabat denganNya, aku mulai berani menggantungkan hidupku di tanganNya. Bahkan hidup keluarga, kekasihku, teman kelompok kecilku, adik binaku, semua teman-teman yang dihadiahkanNya dalam hidupku. Bagiku tak ada yang mustahil. Bagiku semua menjadi mungkin karena sahabatku itu.
Saat keluargaku mengalami masalah keuangan ditambah mamaku yang mengalami pendarahan dan membuatku tidak bisa mendapat uang kiriman untuk melanjutkan kuliah, tahu siapa yang membantuku? DIA. Mamaku disembuhkan dan papaku mendapat pekerjaan baru. DIA yang bantu aku cari ide untuk mendapatkan uang. Bersama DIA aku memutuskan untuk mencari pekerjaan dan selama pencarian dan mengerjakan pekerjaan itu, DIA satu-satunya teman yang stay tune 24 jam menemaniku. Benar-benar teman yang WOW banget.
Saat aku dapat masalah dan difitnah sama seseorang dan merasa tidak kuat lagi untuk berdiri, anda tahu siapa yang bangkitkan semangatku dan bantu aku untuk berdiri? DIA. Saat aku mengerjakan tugas-tugas berat dari kuliah yang kelihatan tak akan bisa kulakukan karena waktu, dana dan data yang sangat minim, anda tahu siapa yang bantu aku selesaikan semuanya? DIA.
Banyak banget kisah kami berdua yang membuatku semakin mencintaiNya. MengenalNya dan berteman denganNya membuka mataku bahwa tak ada yang mustahil asal aku datang, meminta, bekerja, berjuang, meletakkan pengharapan hanya padaNya. Sampai saat ini, puji DIA, aku tak pernah gagal melewati masalah dan cobaan kehidupan. Satu hal yang pasti dan selalu kurasakan dalam hatiku, AKU MENCINTAI DIA, SANGAT!!
Kalau anda merasa putus asa, patah semangat, butuh bantuan, sepertinya anda butuh DIA juga dan yang paling penting DIA itu tipe orang yang senang banget kalau dapat teman baru. Biasa, DIA tipe orang yang ramah dan suka bersahabat, murah hati, suka berbagi, penyayang, perhatian, baik, adil, intinya SEMPURNA deh. Aku cabut dulu ya.
Ups, hampir saja lupa. Sahabatku itu namanya ..... YESUS KRISTUS ..... Dia sahabatku yang terlucu, terhumoris, terkeren, terganteng, terpintar dan terbaik. DIA segalanya; Kamu akan tertawa kalau dengar DIA tertawa. Keren abis! Apalagi kalau dengar kamu tertawa, DIA bakal lebih kuat lagi tertawa. Uh, aku sayang YESUS-ku. Terima kasih Tuhan untuk persahabatan kita. Terima kasih Tuhan karena Engkau telah buat semua hal menjadi mungkin. Terima kasih Tuhan karena Engkau telah menerimaku jadi sahabatMu. Love YOU so.....
Ketika Semuanya Sudah Terlambat....
Di masa kecilnya, Meida mengingat sosok ayahnya, Mulyadi, sebagai sosok bertanggung jawab, setia kepada keluarga dan tidak pernah mentelantarkan anak-anaknya. Dibandingkan adik-adiknya, Meidalah yang paling dekat dengan ayahnya. Kasih sayang Mulyadi bagi Meida begitu berlimpah. Hadiah-hadiah indah dan lucu seringkali diberikan ayahnya untuk Meida. Bagi Meida, Mulyadi adalah seorang ayah yang hebat.
Tapi sejalan dengan waktu, rasa sayang itu telah berubah menjadi kebencian yang mendalam di hati Meida. Mulyadi ternyata memiliki wanita idaman lain sampai akhirnya, saat Meida masih duduk di bangku Sekolah Dasar, Mulyadi meninggalkan keluarganya demi wanita itu. Selama bertahun-tahun, komunikasi dengan Mulyadi telah benar-benar terputus. Mulyadi tidak pernah pulang ke rumah. Nafkah pun tidak pernah diberikan Mulyadi bagi keluarganya sehingga Meida harus menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Ratnaningsih, ibunya, berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari dengan berjualan gorengan. Kerinduan Meida yang terdalam hanyalah ingin membahagiakan Ratnaningsih. Kesedihan yang tersimpan di dalam hati Meida semakin membuat kebenciannya terhadap ayahnya semakin mengental. Hati Meida dipenuhi dendam.
Peristiwa itu telah mengubah seluruh kehidupan Meida. Meida menjadi anak yang menutup diri terhadap lingkungannya sendiri. Meida susah bergaul karena pada dasarnya Meida merasa dirinya tidak bisa lagi mempercayai orang lain. Perbuatan ayahnya telah menghancurkan rasa percaya Meida kepada semua orang.
Hingga bertahun-tahun kemudian, Meida diperhadapkan kepada situasi yang selalu ia hindari. Ayahnya kembali pulang ke rumah. Api kebencian di dalam hati Meida yang sudah mengecil, kembali membara. Bagi Meida, ketidakhadiran ayahnya di dalam kehidupannya bukanlah suatu masalah. Selama ini Meida sudah berusaha untuk bertahan dan memperjuangkan hidupnya sendiri.
Kepulangan ayahnya kembali ke rumah semakin memperburuk situasi. Suasana dingin senantiasa meliputi hubungan keluarga di antara mereka. Meida dan saudara-saudaranya merasa lebih baik seandainya ayah mereka tidak hadir daripada hanya menjadi seorang ayah yang mengecewakan.
Kekecewaan itu pernah Meida ungkapkan secara langsung kepada ayahnya. Bagaimana sakitnya perasaan Meida terhadap ayahnya. Namun ayahnya biasanya hanya menanggapinya dengan berdiam diri, tidak pernah memberikan komentar apapun. Kondisi itu pun akhirnya hanya menimbulkan sikap yang apatis bagi Meida karena Meida merasa berdebat dengan ayahnya pun tidak akan menghasilkan apa-apa.
Pada suatu hari, teman Meida mengajaknya untuk menghadiri sebuah KKR. Khotbah yang dibawakan pada malam itu membuka paradigma baru di dalam hati Meida. Bahwa sebenarnya Bapa yang di surga itu jauh lebih baik, lebih setia dan lebih mulia daripada bapa jasmani kita. Bapa surgawi adalah Pribadi yang sangat baik dan penuh pengampunan. Kebenaran itu tertancap dalam di hati Meida. Namun Meida menyadari, ia tidak sanggup mengampuni ayahnya. Tapi Meida tetap bertekad untuk mengampuni ayahnya. Paling tidak, Meida akan berusaha untuk merubah sikap dinginnya yang selalu ditunjukkannya kepada ayahnya.
Di saat Meida berusaha memperbaiki hubungannya dengan sang ayah, suatu peristiwa yang tidak disangka kembali terjadi. Peristiwa yang mengejutkan dan sangat menyakitkan kembali mengurungkan niat Meida. Tanpa disengaja, Meida membaca pesan yang dikirimkan wanita simpanan ayahnya di HP Ratnaningsih yang mengatakan kalau Meida itu bukan anak kandung ayahnya. Hati Meida sangat sakit, menyadari bahwa ayahnya sendiri yang telah mengatakan ketidakbenaran itu kepada selingkuhannya. Ayahnya pernah mencoba untuk meminta maaf kepada Meida atas peristiwa itu namun hati Meida telah benar-benar menjadi dingin. Meida tidak pernah lagi mencoba untuk menyayangi ayahnya.
Pada suatu hari, Meida bersama ayahnya pergi ke Bandung untuk memperingati 40 hari kematian neneknya. Kekakuan dan hubungan yang dingin di antara Meida dan ayahnya membuat Meida malas untuk ngobrol maupun berbasa-basi dengan ayahnya di sepanjang perjalanan. Ayahnya yang berusaha membuka percakapan dengan Meida pun tidak diindahkannya. Sepulangnya dari Bandung, kejadian yang tidak disangka-sangka itu terjadi. Supir yang mengantuk menyebabkan mobil yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan di jalan tol.
Ratnaningsih yang diberitahu mengenai kecelakaan itu segera pergi ke rumah sakit tempat Meida dan Mulyadi dirawat. Sesampainya di sana, barulah Ratnaningsih diberitahu kalau Mulyadi sudah meninggal dunia. Meida sendiri mengalami luka yang parah dan harus segera dioperasi. Saat itu, Ratnanigsih berusaha setegar mungkin namun di dalam hatinya ia menyimpan duka yang tak terkatakan. Ratnaningsih hanya bisa berdoa, memohon kepada Tuhan untuk tidak mengambil nyawa Meida juga.
Kecelakaan tersebut telah merenggut nyawa Mulyadi dan Meida pun berada dalam keadaan koma. Namun Tuhan berbelas kasihan dan memulihkan kesehatan Meida perlahan-lahan. Meida yang tadinya lumpuh, mulai belajar berjalan kembali. Kondisi Meida yang memprihatinkan membuat Ratnaningsih tetap merahasiakan kematian Mulyadi kepada Meida. Setiap kali Meida menanyakan keberadaan ayahnya, Ratnaningsih selalu mengatakan kalau Mulyadi sedang tugas di luar kota. Ratnaningsih kuatir kalau sampai Meida shock, itu akan mempengaruhi kondisinya yang belum stabil.
Sebulan kemudian, kenyataan akan kematian Mulyadi tidak dapat ditutup-tutupi lagi. Tanpa sengaja Meida membaca pesan di HP Ratnaningsih yang mengungkapkan turut berdukacita atas kepergian Muyadi. Dengan berusaha setenang mungkin, Ratnaningsih pun akhirnya mencoba menjelaskan kenyataan yang sebenarnya bahwa Mulyadi sudah meninggal dunia akibat kecelakaan itu.
Kenyataan ini kembali menimbulkan kesedihan mendalam bagi Meida. Penyesalan memenuhi hatinya karena ia tidak dapat menemani saat-saat terakhir ayahnya. Meida sadar meskipun mulutnya selalu mengatakan kebencian kepada ayahnya, tapi sebenarnya jauh di dalam hatinya Meida sangat menyayangi ayahnya. Penyesalan yang paling menyesakkan hati Meida adalah kenangan saat ayahnya mencoba untuk meminta maaf kepadanya, Meida tetap mengeraskan hatinya dan tidak dapat memaafkan ayahnya sepenuhnya. Meida merasa, saat ayahnya masih ada, ia tidak dapat membahagiakan ayahnya.
Kebenaran akan statusnya sebagai anak kandung ayahnya atau bukan tidak lagi menjadi masalah bagi Meida. Saat ini Meida hanya menyadari bahwa ia tetap sayang kepada ayahnya dan sudah mengampuni ayahnya. Karena bagi Meida, tidak ada gunanya lagi ia menyimpan kepahitan di dalam hatinya karena ayahnya juga sudah tiada. Kepahitan itu disadari Meida hanya menyiksa dan menyakiti dirinya sendiri.
Bagi Meida, kebaikan Tuhan itu luar biasa dan merupakan mukjizat karena Tuhan sudah menyelamatkan dirinya dari kematian. Dan Meida sangat bersyukur memiliki keluarga yang benar-benar membantu dan mendorongnya untuk terus melihat masa depan. Meida tahu semuanya itu berasal dari Tuhan dan tidak ada kata-kata yang cukup untuk mengungkapkan kebaikan Tuhan bagi hidupnya. (Kisah ini sudah ditayangkan 7 Januari 2008 dalam acara Solusi di SCTV).
Sumber Kesaksian :Meida MegawatiPopular Posts
-
DEFINISI JARINGAN Jairngan komputer adalah seperangkat komputer otonom yang saling terhubung yang secara eksplisit terlihat, sehingga dapat ...
-
Reset bios cmos tanpa membongkar casing cpu ? Bagaimana caranya ? biasanya untuk hardreset memang diharuskan untuk membuka casing cpu kare...
-
cara buat login Hotspot mikrotik / radius add service=hotspot called-id="" domain="Radius" address=192.168.1.3 \ sec...
-
Antena Wave Guide sebenarnya bukanlah antena, karena dia tidak melakukan penguatan melainkan hanya mengarahkan pancaran signal radio agar le...
-
mengoperasikan software email client.doc mengetik 10 jari mengoprasikan stand alone dengan sistem op> Modul 03 KKPI - Mengoperasik...
-
Praktikum Jaringan Komputer� PENS ITS Iwan Syarif & Ferry AS PERINTAH-PERINTAH DASAR LINUX Pada saat pertama kali menggunakan UNIX / ...
-
WINDOWS 98 K4HVD-Q9TJ9-6CRX9-C9G68-RQ2D3 WINDOWS 98 SE HQ6K2-QPC42-3HWDM-BF4KJ-W4XWJ WINDOWS MELLINNIUM B6BYC-6T7C3-4PXRW-2XKWB-GYV33 WINDOW...
-
nih ada sedikit pengetahuan yg ingin saya berbagi,walaupun mungkin sudah sebagian ada yang sudah tau.....tapi saya coba untuk berbagi. la...
-
Pengertian DHCP DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer ya...
-
Author : ftp_geo On 07 May 2006 Jam 06:00 Sedikit Pengenalan Tentang Vi Teks Editor Author : ftp_geo (ftp_geo@neoteker.or.id) Press : ISD In...